19 Mei 2013

Sajak untuk Ibu


Ibu...
Tak usah kau risaukan buah hatimu di sini
Tak usah  kau cemaskan keadaan ku di perantauan
Aku di sini baik-baik saja
Dan semoga tetap selalu dalam lindungan-Nya

Ibu...
Do'a dan restu dari mu
Menjadi penyejuk jiwa ku
Menjadi obor dan pelita hidup ku
Dalam mengarungi gelapnya jalan yang berliku

Ibu...
Ku rasakan sorot matamu tak sebening dulu
Kini ku dapati dua bola mata mu mulai redup
Lantaran ternodai lumpur-lumpur tak beradab
Kala kau gunakan untuk menunduk seharian di tengah-tengah hamparan sawah
Kulitmu kini mulai menua dan tak seremaja dulu
Gontaian langkahmu tak sekuat dulu
Rambut ikal mu kini mulai ditumbuhi uban-uban tanpa permisi

Ibu...
Sudah benar-benar bertambahkah usia mu???
Hanya salam maaf ku yang dapat aku layangkan dari lubuk hati terdalam ku
Karena buah hati mu belum bisa sepenuhnya menjalankan amanat dari mu

Ibu...
Aku tak tahu, entah berapa banyak peluh yang engkau teteskan untuk merawat ku
Telah  berapa banyak tetes air mata yang tertumpah karena ulah ku
Dan aku tak pernah tahu telah berapa hati yang luka karena sikap ku

Ibu...
Hanya do'a dan ampunan mu
Yang selalu aku harap dan nantikan
Untuk menapaki jejak dan langkahku di hari depan

Ma'afkan aku ibu...
Bila aku belum bisa menjadi yang terbaik bagimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar