30 Des 2013

Sajak untuk Buku



Buku adalah pembantu yang paling berharga, tempat pertimbangan yang paling baik, teman yang mulia kekasih yang paling lembut, teman yang paling jujur, sahabat yang paling bisa dipercaya, teman yang paling mulia, penceramah yang paling fasih, pembicara yang paling lancar, kekasih yang paling setia menemanimu. Buku itu ditulis bukan karena kamu ada, ia bercerita kepadamu dan bukan kamu bercerita kepadanya.
Jika kamu menyembunyikan rahasia maka ia akan mengungkapkannya, dan jika kamu ingin mendapatkan ilmu ia akan setia membantumu, jika kamu membuka buku itu maka ia akan membuka pengetahuan mu, dan jika kamu ingin berdiksusi dengannya ia akan selalu hadir, jika kamu melindunginya ia akan melindungimu, ia akan selalu ada kapanpun kamu ingin berdiskusi dengannya, ia akan selalu aktif selama kamu juga aktif, ia akan gembira dengan kesukaanmu padanya, ia tidak akan membencimu selama kamu masih mencintainya, ia tidak akan menghindar ketika kamu membutuhkannya, ia tidak akan menutup-nutupi pengetahuan, dan tidak akan mengabarkan kepadamu rahasia.
Jika kamu menyebarkannya maka ia akan menjadi catatan sejarah, jika kamu melipatnya maka ia akan tidur, jika kamu bertanya kepadanya ia akan menjawab, dan jika kamu ingin menjadikannya sebagai bukti ia akan berkata jujur.
Buku itu seolah diam tapi sebenarnya ia bicara, tempat mencari hal-hal yang tidak kamu ketahui, bobotnya sangat ringan manfaatnya besar, yang ada tapi tidak ada, yang tidak nampak tapi bisa diketahui, sebaik-baik penjaga di waktu malam dan sebagus-bagus petunjuk  dikala siang, jika kamu melipatnya ia akan bersembunyi, dan jika kamu membukanya ia akan duduk.

Selaksa Makna Samudra Cinta



Cinta. Kadang begitu rumit dan membingungkan. Tampilanya begitu sederhana. Namun sulit di terjemahkan dengan logika. Dan jika benar cinta itu memang rumit. Maka, cintailah ia dengan cara sederhana
Cinta. Begitu ia ingin menghampiri. Dengan tenang ia-pun datang. Diam mengendap-endap. Kemudian mengendap. Menjelma jadi apapun. Membentuk dirinya dalam segala wujud. Menyatu dengan alam. Menyatu dengan sifat. Begitu melekat. Erat. Laksana lelehan aspal memenuhi jalan. Setiap jalan. Setiap jengkal. Setiap lekuk. Setiap kehidupan. Sedang takdir insan adalah berani mengatur langkah untuk melaluinya. Agar tidak terjebak dan mati sia karena cinta. Sebab cita sejati adalah cinta abadi yang berasal dari pemilik cinta itu sendiri.
Cinta sempurna adalah cinta saling melengkapi. Tak pernah menyakiti dan mengingkari dirinya sendiri. Sebab ia tulus dan ikhlas ketika memberi dan menjalani semua penderitaan dengan segala pengorbananya. Demi sebuah kebahagiaan.


Cinta bukan apa-apa bagi yang tidak pernah merasakan. Sebab ia hanya sebuah kata. Mudah di ucap. Namun tidak mudah untuk di jelaskan.
Cinta adalah asal mula. Menjadi awal dari segala rasa ketika jiwa ingin menyatu dengan takdirnya. Kembali pada asal mula berasal. Dan abadi di tempatnya.
Cinta adalah pencarian. Karena dia adalah sebuah proses pencarian diri di dalam cinta. Untuk menemukan cinta di dalam dirinya.
Cinta adalah ujian. Kesetian menanti hadirnya selalu di harapkan. Hingga kelulusan itu terpenuhi dengan ketulusan hati.
Cinta adalah akhir. Tujuan terakhir yang mengakhiri segala bentuk. Kemudian menyatu. Dan berakhir di dalam cinta itu sendiri.
Cinta adalah suci. Kesucian yang tak tertandingi. Kesucian yang tak tak ternodai. Sebab ia murni. Lahir dari kedalaman hati.
Cinta adalah noda. Begitu kotor penuh lumpur yang menodai jiwa. Hingga tak mampu di basuh. Walau dengan lautan air mata.
Cinta adalah rasa. Tak pernah berwujud. Namun hadirnya terasa menyentuh. Walau tanpa bumbu, ia akan terasa nikmatnya.
Cinta adalah sebuah kerendahan. Sebab dengan cinta. Akan hancur semua kesombongan. Hingga menjadi rendah, serendah hatinya.
Cinta adalah gila. Siapapun yang menyentuhnya akan menjadi gila. Melupakan apa saja. Bahkan meninggalkan segalanya.
Cinta adalah bahagia. Lebih bahagia dari apa saja. Mampu membuatnya tertawa. Karena kebahagian itu tak terukur dengan sifat benda di dunia.
Cinta adalah duka. Bila berpisah merindukanya. Bila bertemu akan merasa ketakutan. Takut berpisah, terlebih kehilangan.
Cinta adalah duka yang bahagia. Dengan tawanya ia berduka. Dengan duka ia akan menyatu. Dalam tawa dan merasa bahagia untuk selanjutnya.
Cinta adalah derita. Karena dia akan membawa dirinya dalam penderitaan. Dalam rindu. Dalam segala hal yang membelenggu setiap gerak dan desah nafas.
Cinta adalah jerat yang mengikat. Begitu kuat. Hingga siapapun tak mampu berlari. Bahkan tak mampu berpaling sedikitpun darinya.
Cinta adalah benang-benang emas berduri. Begitu indah menali. Namun penuh duri. Dan akan terasa pedih ketika tertusuk olehnya.
Cinta adalah luka. Luka yang menganga. Luka yang mengalirkan air mata. Hingga tak ada yang mampu menyembuhkanya. Selain dengan belaian cinta itu sendiri.
Cinta datang dengan tiba-tiba. Dan menghancurkan jiwa begitu saja. Saat itulah cinta memaksa jiwa untuk merasakan sakit dan pahitnya.
Cinta datang tak mengenal alasan. Sebab ia datang tak di undang. Tak di harap. Namun pasti menghampiri setiap hati.
Cinta datang serupa air. Mengalir jernih. Menjadi sumber setiap kehidupan. Seteguk darinya adalah obat bagi dahaga.
Cinta datang serupa surya. Terang benderang. Menerangi hari. Bahkan mampu membuat silau bagi siapapun yang memandang.
Cita datang serupa hujan. Bergemericik dalam satu nama dengan jumplah tak terkira. Membuatmu basah. Senang dan sedih karenanya.
Cinta datang serupa angin. Begitu halus menghembus. Pelan berjalan. Namun pasti memasuki setiap hati tanpa terkecuali.
Cinta datang serupa api. Ia membakar. Memanaskan. Kadang juga menghanguskan siapapun yang bermain di dalamnya.
Cinta datang serupa bumi. Kadang begitu lembek. Lentur. Kadang mengeras. Dan setiap saat bisa saja pecah dan mengelupas.
Cinta datang serupa batu. Begitu padat dan berat. Menyesakan paru ketika hempaskan setiap desah nafas.
Cinta datang serupa jarum yang menghujam. Menusuk kejam. Tanpa ampun merajam. Hingga jiwa-jiwa itu menjadi gila.
Cinta datang serupa pisau belati. Menyayat-nyayat jiwa. Mengiris-irisnya dengan tipis. Terasa begitu liris. Hingga membuat siapapun menangis.
Cinta datang serupa pedang. Tajam. Membelah jiwa dan mencacah-cacahnya. Menjadi kepingan tak berserat. Hingga begitu nikmat ketika di lumat.
Cinta datang mengetuk hati. Dengan tulus. Kadang meyakinkan. Kadang menyakitkan. Kadang juga membahagiakan.
Cinta akan selalu mengabdi. Cinta sejati tidak akan mudah berpindah. Sebab ia abadi menghuni hati dengan kesucian dan ketulusanya.
Cinta akan selalu berkorban. Demi kebahagiaan. Demi keabadian. Karena dia akan mengabdi pada satu hati sampai mati. Dan kemudian nanti.
Cinta begitu indah. Penuh warna-warna mempesona. Menghias setiap jiwa. Hingga tampak indah berseri hidup di dalamnya.
Cinta begitu mengharukan. Memilukan. Siapapun pasti terharu dan menangis karenanya. Hingga habislah air mata.
Cinta begitu kejam. Jahat. Menyakiti siapapun. Tanpa belas kasihan. Sebab cinta bukan sebuah iba yang luruh karenanya.
                                                            

Hidup itu Indah



Aku belajar diam dari banyaknya bicara.
Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan.
Aku belajar mengalah dari suatu keegoisan.
Aku belajar menangis dari kebahagiaan.
Aku belajar tegar dari kehilangan

Hidup adalah BELAJAR.......
Belajar Bersyukur Meski Tak Cukup,
Belajar Ikhlas Meski Tak Rela,
Belajar Taat Meski Berat,
Belajar Memahami Meski Tak Sehati,
Belajar Sabar Meski Terbebani,
Belajar Setia Meski Tergoda,
Belajar Memberi Meski Tak Seberapa,
Belajar Mengasihi Meski Disakiti,
Belajar Tenang Meski Gelisah,
Belajar Percaya Meski Susah,

Belajar dan Terus Belajar...
Belajar sampai pada akhirnya Allah yang menyempurnakan..
Aamiin!!

Janganlah pernah menyerah,teruslah berjuang
Hidup bukanlah satu tujuan,melainkan perjalanan
Nikmatilah

Hidup adalah tantangan,,,Hadapilah

Hidup adalah anugerah,,,Terimalah

Hidup adalah pertandingan,,,Menangkanlah

Hidup adalah tugas,,,Selesaikanlah

Hidup adalah cita cita,,,Capailah

Hidup adalah misteri,,,Singkapkanlah

Hidup adalah kesempatan,,,Ambilah

Hidup adalah lagu,,,Nyanyikanlah

Hidup adalah janji,,,Penuhilah

Hidup adalah keindahan,,,Bersyukurlah

Hidup adalah teka teki,,,Pecahkanlah

Satu hal yang membuat kita bahagia adalah CINTA

Dan satu hal yang membuat kita dewasa adalah MASALAH...

Dunia diciptakan untuk sebuah MASALAH...

Hadapilah sejuta MASALAH apabila MASALAH itu bisa memberi manfaat kepada kita dan banyak orang di sekitar kita.....

Akan tetapi HINDARI satu masalah apabila masalah itu akan memberi MUDHARAT kepada kita dan orang di sekitar kita...........

Kata Bijak Hari Ini

Bahagialah dengan apa yang engkau peroleh, menerima apa adanya pemberian Allah, tinggalkanlah mimpi yang tidak sesuai dengan yang engkau usahakan dan di luar kemampuan.

11 Des 2013

Menyelami Selaksa Makna Samudra Kebahagiaan



Menyelami Selaksa Makna Samudra Kebahagiaan
Oleh: Hidayah al Madany *

Dimana kebahagiaan itu?
KEBAHAGIAAN. Kebahagiaan itu laksana barang hilang yang selalu dicari oleh semua manusia. Sepanjang zaman, setiap manusia senantiasa mencari dan memburunya. Cara yang mereka gunakanpun berbeda-beda. Kebahagiaan tak bisa kita dapatkan di pasar, karena disana tak seorang pedagangpun menjual kebahagiaan dengan kemasan yang indah, tak bisa kita temukan di lautan karena tak seorang nelayanpun yang akan melelangnya dengan harga yang murah.
Kebahagiaan merupakan sesuatu yang relative dan nisbi, setiap orang memiliki pemaknaan tersendiri terhadapnya. Adakalanya orang memaknai kebahagian terletak pada kemewahan, kekayaan, makanan, minuman, hiburan, tempat tinggal yang indah, pendidikan tinggi, istri cantik atau suami tampan.
Akan tetapi tahukan anda, pada dasarnya kebahagiaan itu ditentukan oleh pikiran anda sendiri. Dale Carnegie pernah mengatakan,
 “ Apabila diri kita senantiasa berpikir akan bahagia, maka kita akan menjadi orang yang bahagia. Sebaliknya, bila kita sudah dibayangi pikiran akan menderita, maka kita akan menjadi orang yang menderita. Jika kita dikuasai oleh ketakutan, maka kita akan menjadi seorang pengecut. Jika kita dikuasai oleh pikiran menderita dan sakit, maka kemungkinan besar kita akan sakit dan menderita”.
Selalin itu, kebahagiaan bisa kita dapatkan ketika kita mampu menikmati apa yang kita miliki, ketika kita mengetahui apa yang kita inginkan, ketika kita diberi kesehatan, diberi keluasan wawasan, dan ketika kita hidup dalam  kesederhanaan.
Apasih sumber utama kebahagiaan?
Kebahagiaan tidak terletak pada harta yang melimpah, pangkat yang tinggi, anak yang banyak, dan ilmu-ilmu yang menghasilkan uang. Kebahagiaan bersifat abstrak, tidak dapat dilihat oleh mata dan tak dapat diukur jumlahnya. Kebahagiaan tak dapat disimpan di lemari dan tidak pula bisa dibeli dengan dolar ataupun rupiah.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang tumbuh dalam diri manusia, dia tidak datang dari luar. Jika diibaratkan sebagai tumbuhan, maka akar kebahagiaan itu adalah jiwa dan hati yang jernih. Sementara itu, keimanan kepada Allah dan hari akhir adalah air, gizi, oksigen dan cahaya bagi tumbuhan yang bernama kebahagiaan itu.
Musthafa Luthfi Al Manfaluthi, seorang pujangga Mesir pernah berkata: “kita akan bahagia di dunia jika kita memiliki hati yang jernih, jiwa yang terang dan kepribadian yang mulia”.
Bahagiakanlah orang lain!                                                
Kenapa harus berkata kasar, kalau berkata lembut lebih indah, menyenangkan dan ramah lingkungan. Kenapa harus berwajah murung, kalau berwajah ceria lebih mudah dan lebih murah . Kenapa harus berkata pakai otot, kalau pakai hati lebih mendamaikan. Kenapa harus iri, kalau hanya akan menimbulkan sakit di hati. Kenapa harus berselisih, kalau damai itu lebih indah.
Membahagiakan orang lain meskipun hanya dengan menunjukkan sikap simpati dan empati merupakan sesuatu yang lebih menyenangkan bagi orang-orag yang memiliki kejernihan hati. Sebagian orang menemukan kebahagiaan ketika mereka membahagiakan istri dan anak-anaknya. Bagi mereka dengan merawat keluarga mereka merasakan kenikmatan yang luar biasa.
SENYUM. Ya, senyuman tulus dari hati yang paling dalam merupakan cara termudah yang bisa mengantarkan kebahagiaan ke hati orang lain, sedang senyuman yang dipaksakan tidak akan pernah mampu menembus hati orang lain. Senyuman yang dipaksakan akan segera sirna dan itulah bentuk kemunafikan. Senyumlah selamanya untuk kehidupan karena senyum akan membangkitkan kebahagiaan di hatimu dan dihati orang lain yang melihatnya. Tersenyumlah maka kita akan mendapat cinta dari orang lain.

                                                                                                
Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab
UIN MALIKI MALANG